Touring Bike ke Istana Siak


Bagi orang yang belum punya hobi petualang perjalanan di atas 100 Km dengan bersepeda mungkin ide gila, tapi tidak bagi challenger2 ini. Termotivasi atas keinginan untuk mengenal lebih dekat berbagai lokasi wisata di Pekanbaru dan keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru, tgl 27 Juli 2008, para biker memutuskan untuk menembus jarak yang cukup jauh untuk mencapai tujuan Istana Siak di Kabupaten Siak Sri Indrapuri.
Istana Siak merupakan salah satu warisan sejarah kebesaran Melayu Islam di Riau,. Istana ini dibangun tahun 1889 oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasim. Terletak sekitar 125 Km arah Timur dari Pekanbaru, Riau tepatnya berada di Kabupaten Siak Sri Indrapuri.
Jika kita akan melakukan perjalanan ke Kota Siak dengan Kendaraan Bermotor maka ada dua jalan utama yang dapat ditempuh untuk menuju Siak, yang pertama akses jalan via Pangkalan Kerinci dan yang kedua akses jalan via Minas-Perawang (melalui feri penyeberangan Perawang). Selain itu ada juga akses jalan via Meridan namun jalan masih jelek dan hanya dilalui untuk jalur Truk-truk pengangkut kayu dan sawit.
13 biker dari klub CMBC mulai genjot sepeda dari Pekanbaru jam 07.30 WIB, seperti biasa minggu pagi ini kami kumpul di Jl. Cut Nya Dien (Samping Gedung Perpustakaan). Trek yang kami rencakan untuk dilalui adalah jalur Hang Tuah – Simpang RCTI – Kampung Badak – Pos Meridan – Simpang Buatan – Pertamina Buatan – Siak.
Trek Kampung Badak merupakan trek yang lumayan menantang karena jalan tanah dan banyak tanjakan terjal dan turunan tajam dengan tanah yang berkerikil, dengan jarak tempuh sekitar 40 km. Kami sampai Simpang Buatan sudah cukup siang sekitar jam 13.00, karena ada beberapa rekan yang kram dan kami menunggu recovery-nya. Makan siang-pun di Simpang Buatan dan isitirahat selama 1 jam.
Setelah makan siang kami sengaja memilih jalur alternatif via Pertamina Buatan bukan via Zamrud yang saat ini merupakan satu-satunya akses dg Kendaraan bermotor dari simpang Buatan ke Siak. Jalur Pertamina Buatan memang bukan jalur umum karena sebagian besarnya jalannya masih jalan tanah atau jalan setapak, dan beberapa bagian masuk hutan lindung dan perkampungan yang menyusur di pinggir sungai siak.
Dan alhamdulillah sekitar jam 16.00 kami sampai di Jembatan Siak, jembatan yang cukup mewah dengan kafe di atasnya dan baru beberapa bulan yang lalu di resmikan oleh Presiden SBY.
Setelah foto-foto dan istirahat kita menuju istana siak, beberapa ratus meter dari Jembatan tersebut.
Sebuah kenangan luar biasa, dan baru pertama genjot sepeda menembus angka di atas 100 Km. Selamat Gowes....Never ending Bike

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantap tenan ... Istana Siak-nya mantap ... GIANT-nya apalgi ....???