Tour Bike Air Terjun Tiga Tingkat, Teluk Kabung, Bungus


AIR TERJUN TIGA TINGKAT

Memang kalau bicara wisata, Daerah Sumbar nggak ada matinya. Bahkan sebagian orang bilang dan menganalogikan Sumbar sebagai kepingan Sorga Dunia. Kekayaan Alam ciptaan Allah yang luar biasa ini dapat kita rasakan mulai dari pintu masuk di Kelok 9, Payakumbuh, Bukit Tinggi, Padangpanjang, Kota Padang, Painan dll.
Mungkin saking banyaknya sehingga Pemda sulit mengelolanya, bahkan ada beberapa lokasi yang sama sekali belum terjamah alias perawan. Salah satu diantaranya adalah Air Terjun Tiga Tingkat, di desa Cendikar, Teluk Kabung, Bungus. Karena sedikit sekali informasinya yang didapat baik melalui google maupun info lisan rekan-rekan di Padang, kami penasaran dan bersemangat sekali untuk menemukannya.
Dengan mengendarai Giant kuning kesayangan dan rekan saya Idris menggunakan Collosus Coklat (The Real Twin…with Mas Bambang), kami start jam 7 pagi menuju Kawasan Bungus. Pagi-pagi kami sudah dihidangkan tanjakan panjang namun mengasikkan. Dengan Tebing tinggi di sebelah kiri dan pemandangan Laut di sebelah kanan, tanjakan selama perjalanan tersebut tidak begitu kami rasakan. Tepat di Km 13 kami sampai di puncak tertinggi Bukit Bungus tersebut di mana kita jumpai Gedung Radar pengamatan Laut Departemen Perhubungan. Selanjutnya untuk menuju Teluk Kabung kami dapat bonus turunan sepanjang 8 Km dan trek datar 3 Km. Sampai ketemu Polres Teluk Kabung, kami masuk trek kampong ke kiri. Beberapa kali kami menanyakan posisi air terjun karena sama sekali potensi ini belum tergarap. Sampai akhirnya jalan kampung habis dan kami menyusuri jalan setapak di sepanjang sungai yang sangat jernih airnya. Jalan yang belum tergarap menyusahkan perjalanan kami, karena masih banyak akar-akar pohon dan batu-batu besar, bahkan kami harus melewati 4 sungai kecil yang belum ada jembatannya.
Namun beratnya perjalanan akhirnya terobati dengan berenang di dinginnya air terjun di tingkat I tersebut. Info dari penduduk setempat masih ada 2 tingkat lagi di atasnya. Namun karena waktu yang terbatas dan tidak ada yang memandu, kami putuskan untuk menikmati alam yang luar biasa di Air Terjun tingkat I ini saja, dan kami kembali ke kota Padang karena masih kebayang perjalanan berangkat tadi yang pasti akan kami lewati juga. Dan tidak lupa di simpang TPI Bungus (Tempat Pelelangan Ikan) kami menyempatkan menikmati lezatnya Gule Kapalo Ikan…Maknyussssssssssssss.
Tour Padang

Special Trip di Danau Toba

Libur panjang Tahun Baru 2009, tak lupa diisi dengan menikmati keindahan wisata di Sumatera. Salah satu obyek wisata yang kami pilih untuk tujuan kali ini adalah Danau Toba. Sebuah Danau yang sangat luas, konon terluas se Asia.

Kali ini malam pergantian Tahun kami korbankan untuk menempuh perjalanan malam dari Pekanbaru ke Danau Toba, sehingga tgl 1 Januari siang kami sudah sampai di Hotel Aek Sere, Parapat. Sebuah hotel yang terletak persis di pinggir Danau Toba dengan view pemandangan Danau luas yang dibatasi pegunungan hijau di sepanjang sisinya.
Untuk menikmati alam ini sengaja kami membawa sepeda, untuk gowes bareng dengan 2 orang rekan lain di CMBC yaitu Syafrudin dan Zulhamdi.

Pagi-pagi kami sudah siap dengan sepeda dan siap menuju dermaga penyeberangan,tapi karena masih pagi kapal ternyata nggak bisa langsung berangkat sehingga 1 jam lebih kami di kapal sambil nunggu penuhnya penumpang. Kami bertiga memanfaatkan kapal penyeberangan penumpang ke Pulau samosir, dengan sepeda kita naikkan ke atas geladak krn dari tempat ini seluruh pemandangan Danau bisa kita nikmati.
Di Pulau Samosir kita genjot kearah sisi kiri perbukitan, sebuah pemandangan yang menakjubkan dengan keindahan danau toba di sebelah kiri dan keindahan pegunungan hijau di sebelah kanan. Sehinggan tak terasa, walaupun sepanjang perjalanan trek yang kami lalui adalah full pendakian sepanjang 15 Km namun ternyata tidak begitu terasa dan terobati dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Pukul 1 siang kita sampai di tujuan akhir di puncak bukit dengan sebuah air terjun yang eksotis dimana orang-orang sekitar memberi nama Air Terjun Sampurna Tujuh.

Setelah melepas lelah kami balik ke penyeberangan dengan rute yang sama sehingga kecepatan sepeda bisa kita pacu full speed 50 Km/jam tanpa gowess.
Allahu Akbar…sebuah karya Maha Besar Sang Pencipta dan kali ini kami sudah menikmatinya.
Foto-foto Lengkap
Tour Danau Toba

CMBC Taklukkan Jalur Off Road Perawang

Sebetulnya ini tulisan temenku, tapi karena Blog ini lebih banyak untuk kegiatan CMBC maka tulisan temenku ini saya sadur ulang...
Sebelum lihat tulisan, aku ingin perkenalkan dulu nama temenku, yaitu edward marzeno. Seorang Biker sejati dengan spesialisasi di CMBC adalah Trek Developer.
Tunggangan paling sangar di CMBC "RED KHS" kalau di Liga Inggris lebih mirip sama "SETAN MERAH". Identik karena tiada satupun trek yang ditakuti kecuali trek Jemb Siak - Rumbai krn pasti trek arah pulang rumah (he..he..mungkin masuk kategori kelompok Suami Takut Istri).

Inilah tulisannya :

Pekanbaru, Minggu dinihari, Tanggal 21 Desember 2008

Matahari belum lagi menampakkan wajahnya ayam jantan masih tertidur lelap tapi para biker CMBC sudah mulai persiapan ke perawang dengan pasukan 20 orang, 3 pick up dan 2 station tepat jam 6.20 wib kita go dari cnd to perawang dengan semangat yg tak pernah pudar..

Iringan cowboy melewati by pass pt.chevron menjadikan waktu tempuh lebih singkat, jam berdentang 8 kali. Tibalah kita di kota perawang dan langsung di jamu sekitar 15 an biker perawang dengan bpk.ari sebagai ketua....tanpa basa basi..kue lapis om sg, roti sumbu, agar - agar , resoles lahap kami makan.perut da terasa kenyang city touring menjadi santapan pertama 15 km biker cmbc di jamuon road dengan
omelan dan celotehan perjalanan pun di lalui om adriansah tumbang di etape pertama ini....dengan Giant om JK yang legendaris ternyata om adriansah ngak mampu menaklukkan kuda jantan om JK..

(he..he..tunggangan saya masuk tulisan juga. Padahal nggak ngarep utk disebut loh.., pinginnya sih ikut, "APA DAYA TANGAN TAK SAMPAI")

Setelah 15 km langsung di suguhi turunan off-road maut ( ready to rock and roll cowboy )....

Korban pertama om ari perawang putus rante...semangat terus om.Tiga KHS family sempat foto bareng yang lain...hi..hi. .turunan ke dua makan korban om mbang mbang dari pajak jatuh jumpalitan team 1 tetap jalan terus, setealah bermain di rerimbunan kebun sawit tibalah kita di rest point pondok...semua celoteh, suka duka tawa ria keluarlah...
rasa sedih karena 2 biker ( om bambang & biker perawang ) hilang dibelantara sawit...setelah kontak ternyata mereka langsung menuju perawang...para biker melanjutkan perjalanan setelah telur rebus, ubi rebus dan pisang goreng mengisi perut di saat jam 11 siang, perjalanan lanjut ke kota perawang sekitar 20 km lagi.... tepat jam 12,30 wib kita tiba di base camp IKPP...jamuan makan siang menjadi penutup...
inti dari semua ini : Semangat kebersamaan sesama biker perlu di
pererat guna menjalin tali silatuhrahmi ...bravo cmbc

salam
disadur langsung dari email edward marzeno (Sang Trek Develepor)

Teknik Bunny Hop

Istilah Bunny Hop dalam sepeda mungkin bagi sebagian orang sudah sering kita dengar namun apa itu bunny hop dan teknik bunny hop yang benar seperti apa, pasti hanya sedikit yang tahu.
Bunny hop adalah lompatan-lompatan atau lebih tepat disebut terbang yang dilakukan saat bersepeda, tanpa awalan dan nyaris tanpa gundukan (drop off) untuk membantu lompatan itu. Ini salah satu teknik yang paling tinggi dalam bersepeda karena pada saat itu yang dibutuhkan adalah ketenangan dan kemampuan berbunny hop.

Untuk menguasai teknik ini hanya perlu satu hal: ketelatenan berlatih. Para prinsipnya, asal mau berlatih, semua pesepeda bisa melakukan lompatan ini. Dengan latihan 1-2 jam pun, orang sudah pasti bisa mengangkat ban depan dan belakang sekaligus sambil tetap melaju.

Tapi dengan terus berlatih serius, kemampuan mengangkat roda akan makin tinggi, dan jarak lompatan pun akan semakin jauh. Jangan kaget, tak sedikit pesepeda yang mampu "melompat dan terbang" dengan ketinggian di atas satu meter dan mampu melewati dua buah sepeda yang direbahkan melintang.

Jika belum bisa, Anda pasti akan tertarik untuk mencoba teknik latihan di bawah ini. Apalagi, secara teknis, menu latihan untuk mengasah kemampuan bunny hop ini juga tak susah. Idealnya, bunny hop ini memakai sepeda jenis free-style BMX. Tapi jika tak ada, sepeda MTB pun tetap bisa dipakai.

Mula pertama, carilah tempat yang lapang untuk berlatih. Jika menggunakan sepeda MTB, pasanglah gigi pada rasio putaran rendah: taruh saja rantai di crank (gir depan) terkecil, dan di cassette (gir belakang) satu gigi di bawah posisi terbesar (artinya gir terbesar kedua).

Benar! Dengan komposisi gigi seperti itu, pedal akan terasa "kosong", nyaris tak ada beban saat dikayuh. Genjotlah sepeda pelan-pelan. Lalu, tepat pada saat "kaki kuat" (jika Anda tak kidal berarti kaki kanan) berada pada posisi pukul 11, hentakkan dan angkatlah ban depan sambil memindahkan bobot badan ke ban belakang. dengan cara itu, sepda Anda akan langsung berdiri satu kaki: ban depan terangkat.

Ketika sepeda sudah berdiri, genjotlah pedal kencang-kencang hingga "kaki kuat" Anda sampai di posisi jam 9 atau jam 8. Berbarengan dengan itu, tundukkan badan Anda agar berat badan berpindah ke roda depan. Apa yang terjadi kemudian? Roda belakang pun akan ikut terangkat.

Saat energi kinetik yang mendorong sepeda ke arah depan sudah hampir habis, tegakkan kembali tubuh Anda. Tujuannya agar roda yagn pertama kali jatuh ke tanah adlah roda belakang. Ingat! membiarkan roda depan jatuh lebih dulu sama artinya dengan'senagja menjatuhkan diri dari sepeda", kecuali Anda memang sudah mahir.

Pada masa-masa awal latihan itu, mungkin kemampuan Anda baru sebatas mengangkat dua roda. Tak apa. Itupun sudah merupakan keberhasilan kok. Tapi siapa yang mau berpuas diri hanya dengan melompati batu kecil.. Tentu tak ada. Kita tentu ingin bsia melompati rintangan yang lebih besar. Kayu yang roboh di jalan, dan sebagainya.

Dengan telaten dan rutin mengasah kemampuan, kemampuan terbang itu pasti akan meningkat pesat. balok atau kayu gelondongan yang menghalangi perjalanan pasti bisa kita lompati dengan aman.
Selamat mencoba......

NO BIKE until Year End Celebration

Pergantian tahun bagi banyak orang tentu akan dibuat momentum untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan penutup dari seluruh rangkaian kegiatan sepanjang Tahun. Namun dalam menutup th 2008 ini, ternyata tidak ada apa-apa yang bisa dilakukan karena accident 30 Novembe 2008.
Kejadiannya sebetulnya adalah kejadian kecil yang nggak perlu terjadi, namun bisa terjadi pada siapa saja. Pada saat itu hari minggu pagi, 30/11/08 touring di lakukan di kawasan Hutan Rumbai. Semua trek ekstrem baik trek turunan maupun tanjakan semuanya bisa di lalui tanpa cacat, bahkan tanjakan pepaya yg terjal dan panjang dpt dilalui mulus sampai puncak. Tim rombonganpun menyelesaikan trek lebih cepat dari biasanya, sehingga ketika sdh sampai bypass chevron, krn masih dibawah jam 10 saya ngotot untuk melanjutkan ke Muara Fajar, Minas. Jam 11 kami sampai di Warung Soto, Muara Fajar. Disini selepas makan siang, beberapa temen2 kembali pulang ke rumah dengan pickup jemputan dan beberapa lagi kembali melalui jalur on road Minas-Pekanbaru.
Namun karena masih merasa punya energi yang lebih 6 biker (Aku, Robin, Ara, Darwin, Wawan dan Syafrudin) kembali ke trek offroad tadi dan melanjutkan trek dengan arah di balik. Karena cuma ber-6 kami saling pacu speed, dan memanfaatkan trek utk ber bunny hop. Tibalah petaka, mungkin kontrol sdh berkurang, ketika sedang ber bunny hop dan di depan ada gundukan agak tinggi (50 cm), yg scr cepat otak merespon utk ngambil lompatan. Krn posisi drop off ada di tengah sementara turunnya bunny hop agak ke pinggir, shg sepeda di belokin ke tengah lagi agak sedikit maksa untuk ngambil drop off dan bum.....loncatan cukup tinggi namun posisi sepeda jatuhnya agak belok. badanpun terhempas ke kiri dan ternyata badan seberat 70 kilo ini tidak mampu di topang oleh bahu sebelah kiri...creak......akibatnya tulang belikat (curvivura) sebelah kiri retak. Dan vonis dokter 2 bulan off to outdor activity. No Bike, No Sport....until Year End Celebration.